Identifikasi Bidang Gelincir Longsor di Jalan Lingkar Barat Kota Palopo Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Dipole-Dipole
DOI:
https://doi.org/10.30605/apcp.v3i1.111Keywords:
longsor, bidang gelincir, geolistrikAbstract
Penelitian ini bertujuan menginterpretasikan struktur lapisan bawah permukaan dan memvisualisasikan kedalaman bidang gelincir tanah longsor pada pembangunan Jalan Lingkar Barat Kota Palopo. Penelitian ini dilaksanakan di proyek Jalan Lingkar Barat Kota Palopo, Kelurahan Lebang, Kecamatan Wara Barat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif kuantitatif, yakni melakukan pengukuran menggunakan metode geolistrik konfigurasi dipole-dipole. Penelitian ini menggunakan tiga lintasan dengan panjang masing-masing lintasan 70 meter dan spasi 5 meter. Pengolahan data menggunakan software Res2dinv untuk memperoleh inversi 2D yang menggambarkan struktur lapisan bawah permukaan serta kedalaman bidang gelincir dan software Surfer untuk mengetahui volume material/batuan yang akan terlepas dari bidang gelincir saat terjadi longsor dalam tampilan 3 dimensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga lintasan memiliki penyusun lapisan batuan yang sama, yaitu: pasir, kerikil, lempung, batu pasir, serpihan, kuarsit, konglomerat, basalt, dan kuarsit. Kedalaman bidang gelincir yang diperoleh pada setiap lintasan berbeda-beda, lintasan 1 berada pada kedalaman 3,5 meter dengan nilai resistivitas 207–688 Ωm yang diduga merupakan jenis batuan/material batu pasir dan basal, lintasan 2 berada pada kedalaman 3,14 meter dengan nilai resistivitas 404–755,5 Ωm yang diduga merupakan jenis batuan/material batu pasir, basal, dan pasir, serta lintsan 3 berada pada kedalaman 5,32 meter dengan nilai resistivitas 404–755,5 Ωm yang diduga merupakan jenis batuan/material batu pasir, basal, dan pasir serta volume batuan/material yang dapat terlepas pada bidang gelincir saat terjadi longsor sebesar 31.843 m3 dengan ketebalan 12 meter.