Analisis Focal Mechanism Gempa Bumi di Danau Matano Sorowako Kabupaten Luwu Timur
DOI:
https://doi.org/10.30605/apcp.v3i2.155Keywords:
focal mechanism, strike, dip, rakeAbstract
Indonesia merupakan daerah yang dilalui oleh pertemuan tiga lempeng dunia yaitu Indo-Australia bergerak ke utara, Pasifik ke timur, dan Eurasia ke selatan, kondisi inilah yang menyebabkan Indonesia rawan akan gempa bumi. Wilayah Sulawesi Selatan khususnya di daerah Sorowako rentan terhadap bencana alam gempa bumi karena wilayah Sorowako terletak di Selatan Danau Matano dimana posisi Danau Matano ini berada diatas zona patahan yang disebut patahan Matano. Gempa bumi yang terjadi pada tanggal 15 Desember tahun 2016 dengan koordinat (-2.61oLS) – (-2.65oLS) dan (121.77oBT) – (121.86oBT) pada kedalaman 30 km dan magnitudo 4,0 SR. Pada peristiwa gempa bumi tersebut dapat dianalisis focal mechanism menggunakan metode gerak awal gelombang P (kompresi dan dilatasi) dengan menggunakan Software seiscomp P 3. Hasil analisis focal mechanism pada tanggal 15 Desember diperoleh nilai bidang nodal pertama arah bidang sesar (strike) 105o, kemirinagn (dip) 75o, dan sudut pergerakannya (rake) 127o. Sedangkan pada bidang nodal kedua memiliki strike 249o, dip 39o, dan rake 24o. Berdasarkan parameter-parameter sesar tersebut diperoleh gempa yang terjadi pada tanggal 15 Desember 2016 merupakan gempabumi berpola sesar naik.
Downloads
References
Karyadi, D. (2008). Penentuan Pola Mekanisme Sumber Gempa bumi Berdasarkan Polaritas Pertama Gelombang P (Gempa bumi Bengkulu 12 September 2007). Jakarta: Akademi Meteorologi dan Geofisika.
Plumer, C. (2003). Physical Geology. New York: Mc Graw Hill Companies.
Wirma, A., Jasruddin, & Ihsan, N. (2012). Analisis Rekahan Gempa bumi dan Gempa bumi Susulan dengan Menggunakan Metode Omori. Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 8, No. 3, 263 – 268.