Identifikasi Bidang Gelincir Longsor di Desa Tanjong Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner-Schlumberger
DOI:
https://doi.org/10.30605/apcp.v4i2.221Keywords:
longsor, geolistrik, wenner-schlumbergerAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bidang gelincir yang ada di Desa Tanjong. Jenis penelitian yang digunakan adalah lapangan dengan pendekatan deskriptif kuantitatif, yakni melakukan pengukuran menggunakan metode geolistrik konfigurasi wenner-schlumburger. Dengan menggunakan dua lintasan dengan panjang lintasan masing-masing 100 meter dengan spasi terkecil 10 meter. Hasil penelitan menunjukkan bahwa pengidentifikasian bidang gelincir berdasarkan nilai resistivitas dilakukan dengan melihat nilai resistivitas lapisan batuannya. Kedalaman bidang gelincir pada lintasan 1 di kategorikan kedalam bidang gelincir dangkal dengan kedalaman 2,5 meter serta nilai resistivitasnya 70,1 Ωm. Pada lintasan 2 dikategorikan kedalam bidang gelincir dalam dengan kedalaman 2,50 meter serta nilai resistivitasnya 26,5-43,9 Ωm.
Downloads
References
Lowrie, W. (2007). Fundamentals of Geophysics Second Edition. Cambridge: Cambridge University Press.
Naryanto, H. S., Soewandita, H., Ganesha, D., Prawiradisastra, F., & Kristijono, A. (2019). Analisis Penyebab Kejadian dan Evaluasi Bencana Tanah Longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur Tanggal 1 April 2017. Jurnal Ilmu Lingkungan, 17(2), 272-282.
Nurfalaq, A., & Manrulu, R. H. (2023). Teori dan Penerapan Metode Geolistrik Resistivitas. Kota Palopo: UNCP Press.
Telford, W. M., Geldart, L. P., & Sheriff, R. E. (1990). Applied Geophysics. New York: Cambridge University Press.