Isolasi dan Karakterisasi Jamur pada Daun Kakao Klon 45 yang Terserang Penyakit

Authors

  • Jumriani Jumriani Universitas Cokroaminoto Palopo

Keywords:

klon 45, karakterisasi, daun, jamur, kakao

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi jamur pada daun kakao klon 45 yang terserang penyakit dari perkebunan Luwu Utara. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Sel dan Jaringan FSains UNCP dengan variabel tunggal, yaitu karakterisasi morfologi jamur secara makroskopis dan mikroskopis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima jenis jamur yang terisolasi dari daun kakao klon 45 yang terserang penyakit dengan karakter yang berbeda pada warna, arah pertumbuhan, dan struktur miselium dan hifa. Isolat I berwarna putih dengan arah pertumbuhan ke atas dan ke bawah, miselium agak kasar, hifa bercabang, tidak lurus dan berwarna kehitaman. Isolat II berwarna putih dengan arah pertumbuhan ke samping, miselium agak kasar, hifa bercabang, lurus dan berwarna hijau lumut. Isolat III berwarna putih dengan arah pertumbuhan ke atas dan ke bawah, miselium halus, tidak bercabang, tidak lurus dan berwarna agak gelap. Isolat IV berwarna putih dengan arah pertumbuhan ke atas, ke bawah dan ke kanan, miselium agak kasar, hifa bercabang, tidak lurus dan berwarna kehitaman. Isolat V berwarna putih dengan arah pertumbuhan miselium ke atas dan ke bawah, miselium halus, hifa bercabang, tidak lurus dan berwarna kekuningan. Isolat jamur yang diperoleh dibandingkan dengan karakter morfologi jamur penyebab penyakit antraknosa (Colletotrichum gleosporioides) dari Indonesian Culture Collection InaCC) LIPI dan menunjukkan bahwa kelima isolat jamur yang ditemukan berbeda dengan jamur C gleosporioides.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] BPS Luwu Utara, "Kabupaten Luwu Utara dalam angka", 2018.
[2] T. F. H. Harahap, L. Lubis, and Hasanuddin, "Efek temperatur terhadap virulensi jamur Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc. penyebab penyakit antraknosa pada tanaman kakao (Theobroma cacao L.)", Jurnal Online Agroekoteknologi, vol. 2, no. 1: pp. 411-420. 2013.
[3] M. I. Arfani, Yulianty, and M. L. Lande, “Inventarisasi jenis-jenis jamur pada tanaman kakao ITheobroma cacao L.) di Kabupaten Pesawaran,” Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati, vol. 1, no. 2, pp. 96-102, Juli 2013.
[4] R. Harni, W. Amaria, Khaerati, and E. Taufiq, “Isolasi dan seleksi jamur endofit asal tanaman kakao sebagai agens hayati Phyrophthora palmivora Butl.,” J.TIDP, vol. 3, no. 3, pp. 141–150, 2016.
[5] S. Ardianti, Umrah, and Asrul, “Pengamatan Oncobasidium theobromae secara makroskopis dan mikroskopis, serta gejala serangan sebagai penyebab penyakit Vascular Streak Dieback (VSD) pada tanaman kakao di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah,” Biocelebes, vol. 12, no. 2, pp. 60-65, Des. 2017.
[6] A. L. Mufidah, A. Syauqi, and T. Rahayu, “Karakteristik mikoriza anggrek Dendrobium sp. dan Spathoglottis sp. pada media PDA dengan perbedaan pH,” Biosaintropis, vol. 3, no. 2, pp. 51-57, Okt. 2017.

Downloads

Published

2020-08-31

How to Cite

[1]
J. Jumriani, “Isolasi dan Karakterisasi Jamur pada Daun Kakao Klon 45 yang Terserang Penyakit”, CJBS, vol. 2, no. 1, pp. 1–5, Aug. 2020.