SKRINING JAMUR DERMATOFITA PENYEBAB TINEA CAPITIS PADA KETOMBE PENGHUNI LEMBAGA PEMASYARAKATAN PEREMPUAN KELAS II A SUNGGUMINASA

SCREENING FOR DERMATOPHITE FUNGUS CAUSING TINEA CAPITIS IN DANDruff IN CORRECTIONAL INSTITUTIONS WOMEN CLASS II A SUNGGUMINASA

Authors

  • Sri Utari Program Studi DIII Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Teknologi Kesehatan, Universitas Megarezky, Makassar, Sulawesi Selatan
  • Hartati Hartati Universitas Megarezki
  • Nuramaniyah Taufiq Program Studi DIII Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Teknologi Kesehatan, Universitas Megarezky, Makassar, Sulawesi Selatan

Keywords:

Kata Kunci : 1; Dermatofita 2; Lapas Perempuan 3; Tinea capitis

Abstract

ABSTRAK

Dermatofita merupakan kelompok jamur yang menyerang organ yang mengandung zat keratin seperti stratum korneum kulit, rambut, dan kuku manusia. Penyakit yang disebabkan oleh jamur disebut dermatofitosis. Salah satu jenis penyakit dermatofitosis adalah Tinea capitis.Tinea capitis dapat disebabkan oleh genus Trichophyton dan Microsporum. Faktor penyebab seseorang terkena infeksi jamur yang menyebabkan Tinea capitis adalah suhu, kelembaban, kebersihan diri yang kurang, penggunaan bantal, handuk, topi, sisir secara bersamaan, serta penggunaan hijab yang terlalu lama sehingga menyebabkan kepala lembab. Pada LAPAS perempuan kelas II A Sungguminasa di temukan kelebihan kapasitas narapidana dalam satu ruangan, kurangnya fentilasi pada blok hunia sehingga dapat menyebabkan kelembaban, masalah personal hygiene yang buruk, penggunaan barang pribadi secara bersamaan menjadi faktor timbulnya penyakit kulit pada lembaga pemasyarakatan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil skrining jamur Dermatofita pada ketombe di kepala penghuni Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II A Sungguminasa, Untuk pemeriksaan Tinea capitis digunakan dua metode pemerikssan yaitu, langsung menggunakan KOH 10% dan mengisolasi sampel pada media Sabroud Dextrosa Agar (SDA) yang telah ditambahkan Kloramfenikol lalu diinkubasi pada suhu 370C selama 14 hari, pemeriksaan mikroskopis dengan menggunakan larutan Lactophenol Cotton Blue (LPCB) kemudian diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 40x. Hasil penelitian didapatkan 4 (40%) hasil positif terinfeksi jamur dermatofita dan 6 (60%) hasil negatif tidak terdapat jamur dermatofita.

 

Kata Kunci : 1; Dermatofita 2; Lapas Perempuan 3; Tinea capitis

Downloads

Download data is not yet available.

References

DAFTAR PUSTAKA

[1] Nurhidayah A. (2021). Identifikasi Jamur Patogen Penyebab Dermatofitosis. Program Studi Teknologi Laboratorium Medik, Fakultas Ilmu Keperawatan Dan
Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, 5 (1),8–17.
[2] Awaluddin, Waji, R. A., & Debit, Y. (2022). Identifikasi jamur dermatofita penyebab Tinea capitispada pengguna minyak rambut berbahan Wax di Kecamatan Manggala Kota Makassar. Jurnal Kedokteran Universitas Palangka Raya, 10 (1), 28–32.
[3] Anra Yosie, Putra imam budi, L. I. aprilia. (2019). Profil Dermatofitosis di rumah sakit umum Daerah Deli Serdang. Sumatra Utara, Progress in Retinal and Eye Research, 561,(3).
[4] Anik Nuryati, A. D. H. (2015). 68-Article Text-297-1-10-20170919. Jurnal Teknologi Laboratorium. Efektivitas Berbagai Konsentrasi Kacang Kedelai (Glycine Max (L.) Merill) Sebagai Media Alternatif Terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans, 5(1), 1-4.
[5] Getas I, Aguriani LA.,(2014) Pengaruh Penambahan Glukosa dan waktu Inkubasi Pada Media SDA (Sabouraud Dextrose Agar) Terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans. Media Bina Ilmiah. Bali., 8 (1): 51- 56.
[6] Nabwiyah Ika R, Majidah L, Suhariati Hindayah I, (2020). Identifikasi Microsporum canis pada kucing liar. Sumatra Utara, Jurnal insan cendekia, 7 (1).
[7] Natalia, Sebayang R & Kurniawan I. (2021). Perbedaan jumlah koloni jamur Tricophyton rubrum pada media Sabouroud Dextrose Agar dan modifikasi glukosa 3 gr, Surabaya, jurnal penelitian sains, 23 (3).
[8] Magil S. Manfredi Liliana, Andre S, Cohen B, Merz G. illiam (2016). Isolasi Tricophyton violaceum dan Tricophyton soudanense di Baltimore, Maryland. Jurnal of clinical microbiology, 45 (2) 461-465.
[9] Gunawan, Adi . Eriawati, Z. 2018. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Sirih (Piper sp.) Terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans. Prosiding Biotik, 2(1), pp. 368–376.
[10] Hevians Lantani N, Zuraida Reni, (2021). Penatalaksanaan holistik Tinea capitis tipe gray patchring worm pada pasien dewasa 41 tahun melalui pengobatan keluarga. Lampung, 11 (1).

Downloads

Published

2024-08-01

How to Cite

[1]
S. Utari, H. Hartati, and N. Taufiq, “SKRINING JAMUR DERMATOFITA PENYEBAB TINEA CAPITIS PADA KETOMBE PENGHUNI LEMBAGA PEMASYARAKATAN PEREMPUAN KELAS II A SUNGGUMINASA: SCREENING FOR DERMATOPHITE FUNGUS CAUSING TINEA CAPITIS IN DANDruff IN CORRECTIONAL INSTITUTIONS WOMEN CLASS II A SUNGGUMINASA”, CJBS, vol. 6, no. 2, pp. 8–13, Aug. 2024.